Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika
MOTIVASI
Pengertian motivasi
Motivasi
belajar merupakan keinginan atau dorongan pada diri seseorang baik secara sadar
maupun tidak sadar untuk melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu.
Dalam hal ini siswa perlu diberi perlakuanagar timbul motivasi
belajar pada diri siswa yaitu diciptakan suatu kondisi tertentu
sehingga siswa tergerakkan untuk belajar Abraham Maslow pada tahun 1943, menulis karya ilmiah
yang berjudul “A Theory of
Human Motivation”.Teori motivasi ini banyak sekali digunakan sebagai
dasar teori dalam ilmu psikologi maupun manajemen bisnis untuk memberikan
pandangan bahwa motivasi setiap manusia berbeda-beda. Karena motivasi yang
berbeda-beda itulah kita dapat melihat bahwa ada manusia yang sangat ambisius untuk
maju dan sukses sampai mendapat posisi tertentu, ada pula yang ingin dikenal
banyak orang, ada yang ingin punya banyak teman dan tetap diterima dalam
kelompok, tapi disisi lain ada pula yang merasa sudah cukup walau hanya bisa
makan.
Maslow, mengilustrasikan teori ini dalam bentuk piramida kebutuhan
dengan melakukan penelitian terhadap orang-orang yang dianggapnya mencapai
tahapan tingkat tertinggi, yaitu aktualisasi diri. Memang tidak semua orang
dapat mencapai tahap tertinggi dari piramida tersebut, karena kemungkinan ada
kebutuhan dalam piramida maslow yang tidak tercapai. Untuk lebih jelasnya,
berikut saya bahas piramida kebutuhan tersebut secara singkat.
1. Kebutuhan akan
Fisiologis
Kebutuhan fisiologis
adalah kebutuhan dasar untuk bertahan hidup. Kebutuhan ini mencakup hal-hal
untuk memenuhi kebutuhan fisik seperti bernafas, makan, minum, tidur, seks dan
sebagainya. Orang yang masih berada di level ini, kecenderungannya hanya
berfokus mengenai kebutuhan dasar.
2. Kebutuhan Akan Rasa
Aman
Kebutuhan akan rasa
aman mencakup banyak hal seperti rasa aman terhadap diri sendiri dan
keluarganya dari serangan kejahatan, kondisi keamanan finansial dari
pekerjaan/krisis ekonomi dan sebagainya. Orang yang masih berada pada level ini
akan dipenuhi rasa khawatir hidupnya terancam.
3. Kebutuhan Akan Rasa
Cinta dan memiliki
Kebutuhan akan rasa
cinta dan memiliki menjadi kebutuhan sesorang untuk memuaskan batin melalui
kasih sayang dari orang lain, seperti keluarga, pasangan maupun keinginan untuk
diterima oleh kelompok. Orang yang ada pada level kebutuhan ini sangat
berkeinginan untuk eksis dan bersosialisasi.
4. Kebutuhan Akan
Penghargaan
Kebutuhan akan
penghargaan ada karena seseorang sangat ingin dianggap penting, kebutuhan ini
mencakup kriteria kebutuhan akan pengakuan, kepercayaan diri, prestasi,
penghargaan dan penghormatan terhadap diri sendiri dan orang lain. Dengan
adanya kebutuhan ini akan membuat seseorang lebih terdorong untuk mencapai
hal-hal yang lebih tinggi lagi dalam hidup yang belum dapat dicapainya hingga
saat ini.
5. Kebutuhan Akan
Aktualisasi diri
Kebutuhan akan
aktualisasi diri adalah mengenai kebutuhan mendapatkan kepuasan diri yang
mencakup pemenuhan akan moralitas, kreativitas, spontanitas, penyelesaian
masalah, dan penerimaan kenyataan yang terjadi. Di tahap aktualisasi diri
seseorang akan lebih terfokus pada mendorong dirinya mencapai prestasi-prestasi
tertinggi, bukan dengan tujuan utama hanya semata-mata untuk mendapatkan
penghargaan saja tapi lebih kepada untuk upaya memaksimalkan agar hidupnya
lebih bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Penerapan Motivasi dalam Pembelajaran
Matematika
Penerapan motivasi
siswa terhadap pembelajaran matematika, banyak hal yang dapat
dilakukan oleh guru dalam membangkitkan motivasi siswa dalam belajar
matematika. Menurut Shaleh (2008:86) sepenggal cerita inspirasi ternyata mampu
menggugah emosi dan semangat bagi seseorang. Teknik seperti ini dapat
diterapkan oleh guru sebelum menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya.
Hampir semua tokoh di bidang matematika dapat memberikan inspirasi yang luar
bisa. Anak didik tentu akan terkagum–kagum dengan cerita tersebut.
Misalnya, cerita Carl Fiedrich Gauss yang mampu menghitung dengan cepat dalam
hitungan detik. Kisah Carl Friedrich Gauss dapat dijadikan sebagai kisah
insipirasi bagi siswa dalam meningkakan motivasi belajar matematika. Carl
Friedrich Gauss merupakan salah satu ilmuwan hebat dunia, ia juga diakui
sebagai ahli matematika terbesar sepanjang masa. Hal ini cukup beralasan, sebab
ia memang jenius sejak kecil. Pada saat Gauss berusia tiga tahun, ia berhasil
menemukan kesalahan yang dilakukan ayahnya waktu sang ayah melakukan kalkulasi
di bidang keuangan. Gauss melakukan hal yang menakjubkan lagi saat ia berada di
sekolah dasar. Pada waktu itu guru matematikanya meminta murid-murid
menjumlahkan bilangan-bilangan dari 81297 + 91495 + 81693 + … + 100899. Gauss
berhasil menyelesaikan soal tersebut beberapa detik setelahnya. Setelah
pemeberian motivasi diharapkan siswa dapat menunjukan perilaku sesuai dengan
indikator siswa yang termotivasi untuk belajar. Menurut Solichatun (2007:28)
indikator siswa termotivasi untuk belajar : 1) senang mengikuti pelajaran; 2)
tidak merasa bosan saat belajar; 3) mengikuti pelajaran dengan sunguh-sungguh;
4) mengerjakan tugas yang diberikan; 4) merasa bahwa belajar adalah kebutuhan;
5) merasa aman belajar; 6) memiliki rasa ingin tahu yang besar; 7) percaya diri
untuk berprestasi.
Komentar
Posting Komentar