CARA AGAR ANAK MENYUKAI MATEMATIKA



Pelajaran Matematika identik sebagai mata pelajaran rumit yang membosankan. Mungkin karena banyak pemahaman demikikian rupa sehingga anak-anak pun ikut enggan untuk mempelajari matematika. Jadi bagaimana donk agar anak-anak suka matematika? Sebenarnya ada beberapa cara mudah membuat mereka suka matematika sejak dini.
Matematika Pelajaran yang Menyenangkan
Ajak anak belajar matematika dengan suasana santai dan nyaman serta interaktif. Berikan permainan-permainan yang berhubungan dengan pelajaran matematika. Kenalkan anak-anak dengan symbol-simbol matematika sejak dini. Misal dengan menempelkan angka dan symbol matematika berwarna-warni dengan bentuk yang lucu di dinding kamarnya. Sehingga anak-anak sudah terbiasa mengenal symbol tersebut sejak dini sehingga mereka suka matematika.
Pada usia sekolah, komunikasikan dengan guru matematika di sekolah untuk mengajarkan matematika dengan eksplorasi luar ruangan atau permainan-permainan yang membuat anak semakin suka matematika.
Tanamkan Kepercayaan Diri pada Anak
Dengan memberikan lingkungan yang nyaman dan interaktif, anak akan berkembang semakin percaya diri. Tanamkan juga bahwa matematika bukan pelajaran yang sulit. Semua hal itu sulit, tetapi masih bisa dipelajari. Dengan adanya kepercayaan-diri pada anak, hal ini menjadi nilai tambah bagi mereka untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

10 Cara Menjadikan Anak Menyukai Matematika

ips Jitu Agar Anak Menyukai Matematika diantaranya :
1. Tanamkan pemahaman kepada anak bahwa Matematika itu MUDAH  
·         Daripada memaksa anak untuk menyukai Matematika terus-menerus, memberinya pemahaman adalah cara terbaik bagi anak. Mereka akan mengerti bahwa Matematika itu menyenangkan. Bagaimana jika anak mengucapkan  matematika itu sulit ? maka kita bisa memberinya pemahaman dengan kalimat “matematika itu mudah, tidak sesulit yang kamu bayangkan”. Berikan senyuman sembari mengucapkannya, hal ini membantu meyakinkan mereka bahwa ucapan kita benar.
2. Memulai langsung
·         Jika anak sudah memahami poin pertama, selanjutnya kita bisa memberi mereka kesempatan untuk memulai dari hal yang sederhana seperti mengerjakan PR harian, menghafal rumus dasar, atau mengulas kembali pelajaran di sekolah. Sebaiknya ajak anak untuk memulainya dari hari ini dan tidak menunda-nunda waktu.
3. Ciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan
Hal yang mudah dilakukan adalah mendampingi anak belajar sembari bermain. Yang saya maksud “bermain” disini adalah lebih kepada suasana yang menyenangkan bukan menyediakan alat permainan saat ia belajar. Bisa kacau nanti, bukannya belajar malah asyik bermain :-) Contohnya : Belajar pengurangan dengan metode hitung mundur. Sebelum mengerjakan soal, ajak anak menghitung mundur dari angka 10-0, 20-0 dst sampai ia bisa (tepat dan cepat). Hal ini tampak sederhana namun menyenangkan untuk dilakukan.  
4. Menghargai PROSES bukan hanya pencapaian
·         Nah disini ada 2 poin terpenting yang bisa kita terapkan :                                          YTRYang pertama biarkan anak memulai untuk mengerjakannya sendiri. Jika mereka merengek agar dibantu, kita bisa memotivasi mereka dengan mengucapkan “Ayo coba selesaikan sendiri dulu, jika belum mengerti kamu bisa membaca materi yang ada di bukumu”.Dengan begitu sebisa mungkin mereka akan berusaha , jika benar-benar tidak mengerti barulah kita bantu (dengan catatan hanya memberi penjelasan berupa cara BUKAN JAWABAN).
          Yang kedua, kita bisa memberikan penjelasan dengan cara yang mudah dimengerti sebelum memulai mengerjakan soal. Pastikan                 mereka benar-benar mendengarkan dan mengerti dengan apa yang kita sampaikan, sehingga tidak ragu saat mengerjakan soal.
5. Penjelasan sederhana dan mudah dipahami
·         Pada poin ini,  peran kita saat memberi penjelasan mengenai materi pelajaran sangat menentukan langkah anak selanjutnya. Maksud saya adalah kita harus bisa menjelaskan tidak hanya secara singkat, namun padat dan jelas agar hal yang kita sampaikan mudah untuk dipahami.
·         Contohnya seperti ini : 2km = …. dam
·         Dalam aturan satuan panjang, turun berarti dikali naik berarti dibagi. Turun 1 tangga berarti dikali 10 jadi 2km = 2x100 = 200 dam
·         Dalam aturan satuan panjang, turun berarti dikali naik berarti dibagi. Jumlah turun tangga =  jumlah 0 dibelakang angka 1. Jadi turun 1 = x 10, turun 2 = x100, turun 3 = x 1000
Jika ada 2 penjelasan seperti diatas, saya akan memilih opsi b daripada opsi a. Mengapa? Bukankah opsi a lebih singkat. Yang perlu diingat adalah singkat tak berarti jelas. Jika memilih opsi a, anak akan mudah memahami namun bisa salah mengerti. Anak bisa berpikir turun 1 tangga = x 10, turun 2 tangga = x 20, dst. Namun pada opsi b anak akan mengerti bahwa angka 0 lah yang menjadi kunci penyelesaian soal. Selain itu mereka bisa mencari jawabannya sendiri dengan “aturan yang jelas”
6. Gunakan media pembelajaran yang menarik
·         Jika memungkinkan kita bisa memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Contohnya : kita bisa membuat slide show Power Point yang berisi urutan tangga satuan 
7. Beri reward
·         Saat mereka sudah berhasil menyelesaikan soal dengan jawaban yang benar, jangan ragu-ragu memberikan pujian / hadiah kecil yang mereka suka. Hal ini membantu mereka semakin percaya diri bahwa mereka mampu dan biasanya terdengar dari apa yang mereka ucapkan seperti “ternyata matematika itu tidak sulit” atau “sekarang aku suka matematika”  :-)
8. Semangat
·         Memberikan semangat saat mereka kesulitan mengerjakan soal, bisa mendorong mereka untuk tidak menyerah. Disaat seperti inilah kita bisa memberi mereka pengertian bahwa belajar itu ada prosesnya. Terlebih Matematika adalah pelajaran yang istimewa. Bukan HAFALAN melainkan LATIHAN. Perlu kedisiplinan untuk berlatih soal setiap harinya daripada menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghafalkan rumus. Dengan kata lain bisa karena terbiasa.
9. 80% latihan 20% hafalan
·         Jika sudah mendekati ulangan harian / ujian biarkan mereka meluangkan waktu lebih untuk mengerjakan soal selebihnya cukup menghafal rumus yang ada. Untuk mengetahui beberapa rumus  Matematika.
10. Doa yang baik
·         Bukankah semua doa baik?

·         Tentu, tapi tidak dalam prosesnya. Hal yang umum bukan ? saat tiba waktu berdoa, anak tidak tertib melaksanakannya. Membiasakan bagi mereka untuk berdoa dengan baik, sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah hal TERPENTING. Semoga memudahkan mereka untuk memahami apa yang sudah bapak/ibu guru jelaskan di sekolah dan apa yang sudah orangtua jelaskan dirumah :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN ILMU MATEMATIKA DALAM BIDANG FARMASI

Aplikasi logika matematika dalam bidang teknologi dan informasi

MANFAAT MATEMATIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI