HUBUNGAN ILMU MATEMATIKA DALAM BIDANG FARMASI
Farmasi (bahasa Inggris: pharmacy, bahasa Yunani: pharmacon,
yang berarti: obat)
merupakan salah satu bidang profesional kesehatanyang
merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia,
yang mempunyai tanggung-jawab memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan
obat. Ruang lingkup dari praktik farmasi termasuk praktik farmasi tradisional seperti
peracikan dan penyediaan sediaan obat, serta pelayanan farmasi modern yang
berhubungan dengan layanan terhadap pasien (patient
care) di antaranya layanan klinik,
evaluasi efikasi dan
keamanan penggunaan obat, dan penyediaan informasi obat. Kata farmasi berasal
dari kata farma (pharma). Farma merupakan istilah yang dipakai pada tahun 1400 - 1600an.
B.Pengertian ilmu farmasi
Ilmu Farmasi dalam
bahasa Yunani disebut farmakon yang berarti medika atau obat, sedangkan
ilmu resep adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat-obatan
menjadi bentuk tertentu (meracik) hingga siap digunakan sebagai obat.
Ilmu Farmasi adalah ilmu yang
mempelajari cara membuat, mencampur, meracik formulasi obat, identifikasi,
kombinasi, analisis dan standarisasi / pembakuan obat serta pengobatan,
termasuk dalam sifat-sifat obat dan distribusinya serta penggunaan yang aman.
C.HUBUNGAN MATEMTIKA DALAM BIDANG FARMASI
Hubungan
matematika dan farmasi pun dapat diibaratkan seperti sebuah konstitusi, dimana
matematika adalah pancasila seperti yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, dan
farmasi adalah isi atau badan dari UUD 1945 tersebut. Sebuah badan UUD 1945
harus sesuai dan berlandaskan pada pancasila. Begitupun dengan farmasi dan
matematika, ilmu dalam farmasi selalu berlandasrkan pada dasar-dasar
matematika. Sebagaimanapun farmasi mempunyai cabang-cabang keilmuannya sendiri
yang secara kasat mata tidak bersentuhan dengan matematika, jiwa farmasi
teorinya tetap menggunakan dasar matematika, misalnya logika matematika.
Maka dari
itu, terbukti bahwa ilmu matematika selalu digunakan untuk mempelajari farmasi.
Hal terpenting yang tidak bisa disangkal adalah logika metamtika. Otomatis
semua bidang ilmu pengetahuan ,termasuk farmasi, selalu membutuhkan logika
untuk membuktikan keabsahan konsep-konsepnya.
D.Aplikasi Matematika dalam praktikum Farmasi
1. Menentukan Takaran obat
2. Menghitung Dosis Maksimal (DM)
Cara Menghitung Dosis Maksimum Obat Dalam Resep
a. DM tercantum berlaku untuk orang dewasa, bila resep mengandung obat yang
ber-DM, tanyakan umurnya.
b. Bila ada zat yang bekerja searah, harus
dihitung DM searah (dosis ganda)
c. Urutan melihat daftar DM berdasarkan Farmakope Indonesia edisi terakhir
(FI. Ed.III, Ekstra Farmakope, FI. Ed.I, Pharm. Internasional, Ph. Ned. Ed. V,
CMN dan lain-lain).
d. Setelah diketahui umur pasien, kalau dewasa langsung dihitung, yaitu
untuk sekali minum : jumlah dalam satu takaran dibagi dosis sekali dikali 100%.
Begitu juga untuk sehari minum : jumlah sehari dibagi dosis sehari dikali 100%.
e. Dosis Maksimum (DM) searah : dihitunguntuk sekali dan sehari.
f. Cara menghitung Dosis Maksimum (DM) untuk oral berdasarkan :
· Rumus Young Untuk umur 1-8 tahun dengan rumus : (n/n + 12) x DM (dewasa) n
= umur dalam tahun.
· Rumus Dilling Untuk umur di atas 8 tahun dengan rumus : (n/20) x DM n =
umur dalam tahun
· Rumus Fried (n/150) x DM n = umur bayi dalam bulan.
· RumusClark (Berat badan dalam kilogram) / 70 kg x DM (dewasa)
3. Membuat Larutan Obat
Untuk membuat larutan, contohnya larutan NaCl,
hal yang pertama kali dilakukan adalah menghitung masa zat padat yang akan
dilarutkan berdasarkan konsep mol. Misal yang diketahui adalah volume yang
dibutuhkan dan molaritas dari zat itu. Maka, kita butuh mengoperasikan
rumus-rumus kimia dengan keahlian matematika kita. Lalu langkah selanjutnya
adalah penambahan zat terlarut. Disini kita dituntut untuk mampu teliti
menentukan ukuran, misal 100 ml, 200 ml, 250 ml, dsb. Nah, jelas kita mengenal
angka dan satuan itu karena matematika. Selanjutnya, apabila zat itu
dipanaskan, maka akan terbentuk Kristal baru yang harus kita amati bentuknya.
Lagi-lagi matematika berperan karena bangun ruang dipelajari dalam metamatika.
Kemudian, kita harus menghitung dan menganalisis massa sesudah pengkristalan
itu. Kembali aritmatika dimainkan dan logika matematika,dengan teori
silogismenya,ia berperan untuk menganalisis data yang kita dapatkan; gejala apa
yang terjadi, apasebabnya dan apa akibatnya.
Apakah di jurusan farmasi itu harus pintar hitungan kk
BalasHapusJelas de bahkab harus pinter pinter nyari rumus kalau salah penghitungan bisa kacau saya aja pusing dari ipa masuk farmasi padahal dasarnya sudh prnah dipelajari namun realita pas masuk zonk
Hapuslah curhat
Hapus