KENALI KEBERADAAN MATEMATIKA DI INDONESIA


KENALI KEBERADAAN MATEMATIKA DI INDONESIA
 Siapa yang tak kenal dengan matematika. Mata pelajaran yang masih dianggap momok bagi kebanyakan pelajar ini sangatlah populer dengan rumus-rumus unik yang ada didalamnya. Menjadi mata pelajaran wajib baik dari tingkat dasar, menengah sampai pada tingkat atas menjadikan matematika sulit untuk dihindari. Sehingga membuat orang untuk mau tak mau harus mempelajari matematika. Tapi tahukah anda bagaimana sebenarnya perkembangan matematika itu? Siapakah tokoh hebat didalamnya, serta bagaimana awal matematika di Indonesia itu sendiri ?
SEJARAH ANGKAT BICARA !!!
Dalam sejarah dunia, sejak  5000 tahun yang lalu telah lahir matematika pada zaman mesir kuno. Kemudian  kurang lebih 4000 tahun yang lalu juga bangsa Babilonia telah menggunakan matematika dalam bidang astronomis yaitu penggunaan geometri sebagai basis perhitungannya. Perkembangan matematika dunia selanjutnya terjadi di Cina yang memperkenalkan sifat-sifat segitiga sikusiku pada 3000 tahun yang lalu.  Kemudian bangsa Yunani kunolah yang mengembangkan matematika ke dunia sejak 2500 tahun yang lalu. Perkembangan matematika tidak berhenti disitu saja, pada tahun 652-547 SM Thales telah membuktikan dalil mengenai segitga siku-siku dalam lingkaran. Selanjutnya pada tahun 580496 SM pembuktian terhadap rumus populer yang sudah kita pelajari sejak sekolah menengah ini berhasil dilakukan oleh Phytagoras. Masih banyak lagi ilmuwan-ilmuwan yang berhasil membuktikan dalil-dalil matematika yang banyak kita kenal sampai sekarang ini. Pengenalan  bilangan desimal pada sekitar tahun 595 serta konsep bilangan negatif dan nol  pada tahun 630an oleh bangsa India juga tak lepas dari perbincangan para sejarawan matematika.
Selama masa kegelapan (dark ages), tidak banyak perkembangan dalam matematika, kecuali pengenalan lambang bilangan arab di Eropa oleh Fibonacci (11701250). Tetapi matematika mulai dipelajari kembali secara intensif pada jaman renaissance di Eropa, sekitar abad ke17. Perkembangan matematika didunia sangat beragam dan pesat. Ini sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia. Matematika dikenal pertama kali di Indonesia sejak abad ke 20 yaitu selepas Indonesia dari penjajahan kolonial. Bangsa Indonesia mulai menyusun program pendidikan untuk rakyatnya. Dan matematika diambil sebagai mata pelajaran wajib pada setiap tingkatan. Mulai dari sinilah adanya matematika tradisional di Indonesia yang menekankan metode pembelajaran dengan hafalan. Materi matematika pada saat itu yang diperkenalkan yaitu sesederhana pengenalan mengenai bilangan asli dan membilang. Kemudian penjumlahan dengan jumlah kurang dari sepuluh, pengurangan yang selisihnya positif dan lain sebagainya. Dengan sistem hafalan tersebut, pengenalan matematika pada siswa pada saat itu tidaklah berjalan dengan efektif. Banyak siswa yang tidak mengerti tentang apa yang sedang dipelajari pada saat itu karena lebih mengutamakan pada melatih otak. Kemudian banyak  simbol yang belum jelas dan penerimaan materi operasi matematika yang dianggap pasrah, artinya harus diterima dengan begitu adanya tanpa ada alasan lagi. Banyak lagi kelemahan tentang pengenalan matematika pada saat itu. Pada saat itu pengenalan operai hitung difokuskan pada sistem operasi perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan. Sesuai prosedur pada saat itu bahwa sistem pengerjaan untuk operasi hitung dimulai dari perkalian, kemudian pembagian, dilanjutkan pengurangan dan penjumlahan. Tetapi pada tahun 1974 operasi hitung ini tidak lagi kuat, karena banyak kasus yang dapat melemahkan pendapat ini. Materi matematika yang diajarkan pada masa matematika tradisional ini berupa aljabar dan geometri bidang pada tingkat menengah. Itupun tidak secara menyeluruh.
Setelah adanya matematika tradisional ini, di Indonesia berkembang matematika modern. Ini terjadi pada tahun 1975 yang dimulai akibat adanya perkembangan teknologi negara-negara maju yang menyebabkan kurangnya kemampuan orang-orang untuk menanganinya. Pada tahun ini muncul juga kurikulum 1975 yang memuat topik-topik pembelajaran yang baru seperti himpunan, statistika, relasi, sistem numerisasi kuno, penulisan lambang bilangan non desimal. Kurikulum ini mempunyai tujuan untuk mengubah  sistem pada matematika tradisional yang berupa hafalan dengan lebih menekankan pada pembelajaran yang lebih berpengertian dan keterampilan berhitung. Pada saat ini juga pembelajaran matematika dilakukan lebih hidup dan menarik dengan perombakan yang merubah hampir semuanya dari sistem yang ada pada matematika tradisional.
Dari kurikulum 1975 dilanjutkan dengan kurikulum 1980 yang lebih kearah pendidikan matematika masa kini. Perubahan kurikulum ini tejadi karena bangsa Indonesia mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pada saat itu. Revolusi kembali terjadi dengan peluncuran kurikulum 1980 ini, adapun keluarnya kurikulum ini karena adanya sarat materi, perbedaan  kemajuan pendidikan antar daerah dari segi teknologi, adanya perbedaan kesenjangan antara program kurikulum disatu pihak dan pelaksana sekolah serta kebutuhan lapangan  dipihak lain, belum sesuainya materi kurikulum dengan kemampuan berfikir siswa. Ciri khas dari kurikulum ini adalah cara belajar siswa yang aktif. Pada pelaksanaan kurikulum ini sekolah dasar diperkenalkan dengan materi aritmatika dan sekolah menengah atas dengan materi pembelajaran komputer. Kemudian telah terjadi kerja sama antara Indonesia dengan Belanda karena pada tahun 1990.an mulai berkembang PMR (Pembelajaran Matematika Realistik) untuk menindak lanjuti perkembangan metode ini.
Kemudian pada tahun 1994, dikelurkan pula kurikulum tahun 1994. Pada masa ini banyak diadakan kegiatan matematika internasional seperti olimpiade-olimpiade matematika. Dan Indonesia pun juga banyak mengikuti olimpiade-olimpiade internasional tersebut. Pada kurikulum ini lebih mengedepankan tekstual materi, namun tidak melupakan hal-hal kontekstual yang berkaitan dengan materi. Berkembangnya soal-soal cerita juga terjadi pada kurikulum ini. Soal cerita dikemas secara menarik dan disajikan dengan mengambil soal dari kehidupan sehari-hari agar siswa juga mudah untuk menyelesaikannya. Selama sepuluh tahun kurikulum 1994 berlangsung, kemudian Indonesia mengganti kurikulumnya menjadi kurikulum 2004. Tujuan dari kurikulum ini yaitu melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, mengembangkan aktifitas kreatif, serta mengembangkan kemampuan memecahkan masalah. Karakter dari kurikulum ini adalah sikap aktif dari guru dalam penyampaian pelajaran.
Tidak hanya dari luar negeri, penemuan-penemuan rumus dan teori-teori baru yang diakui dunia juga ada yang berasal dari Indonesia. Ini tidak lepas dari peran tokoh-tokoh hebat Indonesia yang menyumbangkan ide dan pemikirannya  terhadap perkembangan matematika di dunia. Terutama di Indonesia. Berdasarkan pada diklat online pasca UKG gelombang II angkatan 8 tahun 2015 oleh PPPPTK Matematika Yogyakarta, disebutkan beberapa tokoh-tokoh matematika Indonesia beserta pemikiran-pemikirannya. Tetapi penyebutan ini dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap tokoh-tokoh lainnya.  Doktor matematika pertama dari Indonesia adalah Almarhum Dr. G.S.S.J. Ratu Langie alias Dr. Sam Ratulangi, dari Sulawesi Utara. Beliau meraih gelar doktornya pada tahun 1919 dari University Of Zürich, dengan disertasinya yang berjudul kurvensysteme in vollständigen figuren. Kemudiann ada Dr.Ing.Dr.Sc.H.C. Bacharuddin Jusuf Habibie  (Bj Habibie)  dengan penemuanya yang dikenal dengan sebagai rumus “faktor habibie” yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr.Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut. Dr.Andi Hakim Nasution karena guru besar statistika dan genetika kuantitatif Institut Pertanian Bogor (IPB), beliau  meraih gelar doctor of philosophy di p bidang statistika percobaan (experimental statistic) dari North Carolina State University, Amerika Serikat. Kemudian ada Dr. Moedomo Soedigdomarto yaitu matematikawan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam (FIPIA) Universitas Indonesia yang mendapat gelar doktor pada umur 32 dari University Of Illinois. Beliau orang Indonesia pertama kali yang paper matematikanya terekam di mathematical reviews, ada juga seorang penemu rumus persamaan herlmholtz yang berguna untuk pencarian sumber minyak bumi, beliau adalah Yogi Ahmad Erlangga yang berasal dari Tasikmalaya. Beliau mendapat gelar doktor matematika di Belanda. Kemudian ada juga orang hebat Indonesia selanjutnya, Sugi Guritman yang menanamkan konsep dasar teori bilangan, beliau ahli kriptografi asal IPB. Kemudian ada juga dosen  pendidikan matematika Universitas Islam Malang yang berhasil menemukan bilangan ramsey yang konsep ini sudah diterima oleh banyak negara, beliau bernama Prof.Surahmat. Selain nama-nama yang sudah disebutkan diatas, masih banyak lagi tokoh- tokoh lain. Disebutkan dalam sebuah jurnal milik Hendra Gunawan yang berjudul Pengembangan Matematika di Indonesia Bagian II. Matematikawan Indonesia Dan Kinerjanya ini dikatakan bahwa setelah Dr. Sam Ratulangi, kini Indonesia telah mempunyai hampir 100 doktor matematika yang tersebar disejumlah perguruan tinggi di Indonesia. Jumlah ini hampir menyamai jumlah doktor matematika di negara Singapura. Namun dalam hal produktivitas riset, Indonesia masih jauh tertinggal.
Meskipun matematika Indonesia masih tertinggal, setidaknya masih terus ada pengembangan ilmu matematika yang masih memungkinkan matematika Indonesia mampu bersaing ataupun setidaknya setara dengan pengembangan matematika dinegara-negara yang lebih maju dari Indonesia. Dan kita sebagai generasi penerus seharusnya harus mampu menghilangkan sikap pada seseorang yang akan belajar matematika tentang ketakutan dan sugesti negatif terhadap matematika. Agar matematika Indonesia mampu dipelajari oleh banyak kalangan dan dapat disenangi, sehingga akan muncul penemuan-penemuan baru tentang matematika dan akan lahir lagi banyak matematikawan baru yang hebat dari Indonesia serta pengembangan matematika di Indonesia dapat dilakukan dengan baik dan merata.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUBUNGAN ILMU MATEMATIKA DALAM BIDANG FARMASI

Aplikasi logika matematika dalam bidang teknologi dan informasi

MANFAAT MATEMATIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI